Masih terkait dengan dengan load balancing, kali ini kita akan membahas lebih detil tentang apa itu PCC.

menggabungkan 2 isp kedalam satu routerboard

Apa itu PCC? PCC adalah feature untuk mentracking (melacak) koneksi yang lalu-lalang melewati router berdasarkan kriteria tertentu. fasilitas ini berada dalam menu ip firewall khususnya table mangle. PCC digunakan untuk load balancing dimana kita menggabungkan 2 atau lebih ISP. Dengan kata lain, jika berbicara PCC, hampir dapat dipastikan kita memiliki multi koneksi.

apa istimewanya PCC? di PCC kita dapat melakukan tracking connection berdasarkan kriteria tertentu (misal: kombinasi dari source-ip, destination-ip, both-ip, dan port) dan memasukanya ke dalam group yang kemudian dipakai untuk load balancing. Jadi PCC ini adalah tool untuk melakukan marking connection.

kenapa pada kasus NATed connection (lihat gambar diatas) kita menggunakan classifier source IP address? ini dilakukan agar website yang objeknya tersebar di beberapa server (multiple connection) dapat dilihat dengan sempurna (lebih stabil). kenapa? karena mereka akan melihat koneksi yang datang adalah berasal dari 1 ip publik yang sama.

apa yang terjadi jika kita menggunakan classifier source-IP-and-destination-IP? untuk website simple dimana seluruh objeknya berasal dari server tersebut, teknik ini tidak masalah. namun pada website yang komponennya berasal dari server yang berbeda-beda dimana memerlukan informasi session yang konsisten, teknik ini justru akan merugikan karena halaman website bisa jadi tidak mencul dengan sempurna.

kenapa pada NATed connection,classifier source-IP-and-destination-IP halaman website tidak muncul sempurna? ini karena pada website yang objectnya tersebar, kita akan membuat beberapa connection untuk mendownload object tersebut. connections ini akan disebar juga melalui outgoing connection yang berbeda dimana akan di NAT dengan ip publik yang berbeda. karena source IP (publik) berbeda, server-server tujuan akan melihat ada sebuah koneksi asing yang mendownload object darinya. karena koneksi tersebut asing (tidak dikenal) maka server tadi akan menolak request yang datang kepadanya

bagaimana jika koneksinya tanpa NAT (semua menggunakan IP publik)? hal ini tidak masalah karena end-to-end connection dapat saling terhubung tanpa ada modifikasi seperti NAT. dengan demikian, destination server akan selalu melihat source IP address yang konsisten (karena tidak di NAT)

apakah ada contoh implementasinya? silahkan baca artikel ini

Semoga berguna bagi pembaca 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.